Karya-karya
ulama berupa naskah klasik keagamaan baik yang sudah tercetak maupun
yang dalam bentuk naskah
tulis tangan (manuskrip) di Sulawesi
Selatan dapat dianggap sebagai salah satu representasi dari berbagai
sumber lokal yang
paling otoritatif dan paling otentik
dalam memberikan berbagai informasi sejarah pada masa tertentu.
Naskah-naskah tersebut
merupakan salah satu warisan budaya
bangsa di antara berbagai adat istiadat, serta perilaku masyarakat pada
waktu lampau.
Tradisi penulisan berbagai dokumen
dan informasi dalam bentuk manuskrip tampaknya pernah terjadi secara
besar-besaran di Sulawesi
Selatan pada masa lalu, terutama
ketika melihat jumlah naskah yang dijumpai pada masa sekarang baik yang
ditemukan dalam bahasa
asing seperti Arab, Belanda atau
dalam bahasa-bahasa daerah seperti Bugis-Makassar (lontarak). Dalam pada
itu, tidak mengherankan
jika saat ini kita jumpai khazanah
naskah baik dari karya-karya ulama dan folklore keagamaan di Sulawesi
Selatan yang hampir
tidak terhitung jumlahnya, baik yang
berkaitan dengan bidang sastra, adat istiadat, sejarah dan keagamaan.
Salah satu naskah keagamaan yang memuat pemikiran ulama nusantara pada masa lampau yaitu naskah Nurul
Hadi. Naskah ini berisi ajaran-ajaran tasawuf Syekh Yusuf al-Makassar yang ditulis dengan beberapa risalahnya seperti
Siraj al-Qalbi, Qa’id al-Ma’rifah, Wahdatul Wujud dan lain-lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
: (1) Deskripsi naskah Nurul Hadi; (2) pemikiran tasawuf Syekh Yusuf dalam naskah Nurul Hadi; (3) aktualisasi
pemikiran tasawuf Syekh Yusuf dalam masyarakat di Sulawesi Selatan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan naskah Nurul Hadi yang hanya tersimpan di Perpustakaan
Nasional R.I.; (2) menjelaskan pemikiran Syekh Yusuf al-Makassari dalam naskah Nurul Hadi; (3) mengungkap aktualisasi
kandungan nilai-nilai naskah Nurul Hadi dalam masyarakat Sulawesi Selatan.
Metode Penelitian
Penilitian ini bersifat penelitian pustaka (Library Research), oleh karenanya maka sumber utama dari penelitian
ini adalah naskah Nurul Hadi yang berisi tentang ajaran Tasawuf Syekh Yusuf al-Makassar.
Sebagaimana umumnya penelitian naskah, maka peneliti menggunakan metode penelitian tekstotologi dan kodikologi
yang dibagi dalam beberapa tahapan yaitu :
Pengumpulan data.
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan (inventarisasi) naskah. Dari proses tersebut diketahui
bahwa naskah Nurul Hadi ditulis dalam dua naskah yang hanya tersimpan di Perpustakaan Nasional RI.
Pengolahan data
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan, maka ditemukan bahwa naskah Nurul Hadi
ditulis dalam
dua naskah. Selanjutnya dilakukan
langkah deskripsi naskah yang diharapkan dapat menjelaskan fisik naskah
secara ringkas.
Dalam deskripsi tersebut memuat
elemen-elemen di antaranya nomor naskah, tempat penyimpanan naskah,
baris & garis, ukuran
naskah & teks, jumlah halaman
& baris, panjang baris & garis (dalam satu halaman), jenis
tulisan, bahasa, bahan
naskah, watermark (cap kertas), chain lines and lide lines,
kuras, garis panduan, iluminasi/ilustrasi, sampul
naskah, jilidan naskah, penanggalan
naskah (kolofon), penulis & penyalin, pemilik naskah, keadaan
naskah, sejarah naskah
(termasuk cara memperolehnya), isi
ringkas naskah, kutipan pertama teks dan kutipan terakhir teks.
Transliterasi/Terjemahan
Langkah ketiga
dalam penelitian ini adalah transliterasi yaitu pengalihan huruf demi
huruf dari abjad yang
satu ke abjad lainnya. Dalam hal ini
penulis mengganti/mengalihkan dari aksara lontara Bugis-Makassar ke
aksara latin dengan
tetap memperhatikan dan
mempertahankan ciri ragam bahasa lama dengan maksud untuk menjaga
kemurnian bahasa lama dalam naskah
khususnya dalam penulisan kata.
Kata-kata yang tidak menunjukkan ciri ragam bahasa lama tetap
dipertahankan bentuk aslinya.
Setelah melakukan transliterasi,
penulius kemudian melakukan terjemahan terhadap naskah tersebut dengan
menggunkan bahasa
Indonesia baku sebagaimana dengan
menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan.
Tahap Penyuntingan
Pada penyuntingan naskah Nurul Hadi digunakan
metode landasan yang merupakan salah satu dari dua metode
dalam penyuntingan naskah jamak.
Metode landasan digunakan karena setelah mengadakan perbandingan
terhadap kedua naskah maka
diketahui bahwa ada salah satu
naskah yang menonjol dari segi kualitas seperti dari segi kelengkapan
isi dan bahasa. naskah
yang mempunyai bacaan yang terbaik
dan dapat dijadikan landasan atau teks dasar.
Analisis Isi Naskah
Setelah tahap penyuntingan dan penentuan naskah landasan, maka penulis kemudian menganalisis isi naskah Nurul
Hadi dengan menggunakan kajian interdisipliner untuk mendapatkan analisa yang lebih komprehensip.
Penelitian Terdahulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar